Sekilas, tulisan ini mungkin terdengar ganjal dan mungkin ada yang ingin menyanggahnya. Tapi, itu hak tiap orang dan tergantung dari sudut mana dia memandang kematian. Dalam ajaran Islam, secara garis besar manusia akan mengalami beberapa tahap kehidupan. Pertama, sebelum manusia di lahirkan di dunia. Manusia akan tinggal di sini selama kurang lebih 9 bulan 10 hari, yaitu di dalam kandungan. Alam ini biasa kita kenal dengan alam rahim. Kedua, alam sebagai tempat persinggahan pertama dan tempat untuk mencari bekal untuk hidup selamanya, yaitu dunia. Di sini manusia diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk memilih jalan hidupnya masing-masing sebagai bekal di akhirat kelak. Sebagian dari kita percaya bahwa tidak ada alam lain setelah dunia ini, dengan kata lain jika seorang manusia mati/meninggal maka telah selesai urusannya. Ketiga, alam kubur sebagai tempat setelah dunia. Manusia akan ditanyai beberpa pertanyaan dan akan mendapatkan sebagian ganjaran atas apa yang telah dilakukannya selama di dunia. Keempat, alam barzah atau akhirat. Ini adalah alam terakhir yang kekal dan abadi (udah kekal, abadi lagi). Di sini emang bener-bener umat manusia dihisab, cuma dua pilihan, surga atau neraka.
Dari keempat alam yang telah dan akan dilalui manusia, itu semua mengalami akhir kecuali alam yang terakhir tersebut. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa sebenernya gak pernah bener-bener ngalamin sebuah kematian, yang ada hanyalah perpindahan. Ibarat kita di dunia ini, kita hanya mengungsi atau transmigrasi doang. Untuk itu, selama kita masih diberikan waktu, persembahkanlah yang terbaik untuk Sang Rabbi, agar kita sukses meniti jalan berikutnya. Amin...
